Membuatadukan beton, selain itu Anda juga dapat memesannya dengan kualitas yang telah diperhitungkan pada proses perencanaan. Sebagai contohnya apakah akan menggunakan mutu beton K-250, K-300, K-400 dan seterusnya; Melakukan pekerjaan pengecoran kolom, penentuan tinggi cor bisa dilakukan dengan berpedoman pada ukuran bekisting.
Assalamualaikum, salam sejahtera bagi kita semua… Dalam sebuah pembuatan desain ada beberapa proses yang perlu dilakukan, sehingga produk jadi gambar kerja lengkap dari awal pengerjaan sampai akhir sesuai dengan yang diharapkan. Berikut ini beberapa proses / tahap yang biasa saya lakukan apabila ada customer yang memesan gambar kerja lengkap Survey lokasi / melihat kondisi kavling / tanah. Survey lokasi ini bertujuan untuk pengukuran dan melihat kondisi eksisting tanah sebelum dibangun yang bertujuan agar bisa memprediksi segala kemungkinan maupun jadi bahan pertimbangan dalam mendesain denah untuk selanjutnya. Apabila survey tidak bisa dilakukan oleh beberapa sebab jarak / lokasi terlalu jauh, maka alternatif penggantinya adalah dengan mengirimkan foto kavling / lahan beserta ukuran lahan foto / scan sertifikat tanah akan lebih baik, karena disitu ada ukuran-ukuran dan batas-batas tanahnya juga Membuat denah rencana. Setelah dilakukan survey, maka tahap kedua adalah membuat beberapa alternatif denah rencana. Pembuatan denah ini biasanya bisa tergantung oleh request-request ruangan oleh customer. Mau denah 1 lantai atau 2 lantai, biasanya pada tahap ini arsitek berkoordinasi untuk masalah “kesepakatan” ruangan-ruangan apa saja yang dibutuhkan beserta luasannya. Gambar pra desain. Gambar ini adalah kelanjutan dari denah fix / denah final yang telah disepakati sebelumnya. Gambar pra desain ini biasanya terdiri dari beberapa gambar , diantaranya site plan, denah rencana, tampak 4 sisi, 3d / perspektif. Gambar pra desain ini harus sudah fix / final sebelum melanjutkan ke tahap pembuatan gambar kerja lengkap Gambar bestek / gambar kerja / DED Detail Engineering Design. Gambar DED ini adalah gambar kerja lengkap yang berfungsi sebagai gambar acuan / gambar pegangan untuk Pelaksana yang ada di lapangan pada tahap pengerjaan nantinya. Diharapkan dengan gambar kerja ini, Pelaksana sudah memahami apa saja yang harus dikerjakan pada tahap pelaksanaan nantinya. Untuk gambar kerja lengkap ini lumayan banyak item-item gambarnya, biasanya terbagi dalam 3 bagian, yaitu Gambar kerja arsitektural, gambar kerja struktural, gambar kerja MEE / mekanikal elektrikal. Uraian gambar-gambar tersebut antara lain sebagai berikut GAMBAR ARSITEKTURAL Gambar Site Plan skala menyesuaikan Gambar Denah skala menyesuaikan Gambar Tampak muka, samping ,belakang Gambar Perspektif Eksterior 3D skala proporsional Gambar Potongan melintang & membujur Detail facade Gambar Denah Pola Lantai Gambar Denah Plafond Gambar Denah Kusen Pintu & Jendela Detail Pintu & Jendela jumlah menyesuaikan Denah Finishing dinding GAMBAR STRUKTURAL Denah foot plate untuk bangunan 2 lantai Denah dan Detail Pondasi Denah sloof Denah kolom Denah balok struktur untuk bangunan 2 lantai Denah balok tangga dan balok bordess Denah balok lateu atas kusen Denah balok kanopi Denah kanopi beton Denah plat lantai untuk bangunan 2 lantai Denah Ringbalk Denah plat atap Denah rencana atap Detail kuda-kuda Detail struktur pembesian foot plate, sloof,kolom, balok, plat lantai, plat atap, tangga GAMBAR MEE Mechanical Electrical Engineering Gambar Denah Titik lampu, saklar,stop kontak Gambar Denah Instalasi Air Bersih Gambar Denah Instalasi Air Kotor Gambar Denah Instalasi Air Hujan Gambar Detail Septik tank & Peresapan Sekian dulu sebuah artikel / tulisan ringan dari saya, semoga bermanfaat. Salam….
Dalamsebuah pembuatan desain ada beberapa proses yang perlu dilakukan, sehingga produk jadi (gambar kerja lengkap) dari awal pengerjaan sampai akhir sesuai dengan yang diharapkan. tampak 4 sisi, 3d / perspektif. Gambar pra desain ini harus sudah fix / final sebelum melanjutkan ke tahap pembuatan gambar kerja lengkap;
Jenis Gambar Pada Proses Konstruksi Dalam proses pembuatan sebuah bangunan, gambar pada proses konstruksi adalah sebuah acuan atau pegangan untuk bisa mewujudkan sebuah bangunan dengan tepat. Dengan adanya gambar, pengerjaan sebuah bangunan akan lebih terarah. Gambar kerja sendiri berfungsi untuk menyesuaikan berbagai kebutuhan sebuah bangunan dengan disiplin ilmu yang harus diterapkan pada sebuah bangunan. Disiplin ilmu yang harus tertuang pada gambar secara garis besar adalah, arsitektur, struktur, mekanikal, elektrikal dan plumbing. Karena dengan penerapan disiplin ilmu itulah sebuah bangunan nantinya akan berfungsi dengan tepat dan maksimal. Gambar pada proses konstruksi ada beberapa jenis. Hal ini diperlukan karena dalam pengerjaan sebuah bangunan terdapat beberapa proses yang panjang, dan dalam setiap proses memiliki masalah dan kebutuhan pemecahan masalah yang berbeda. Pada setiap jenis gambar, masing-masing harus memiliki sifat yang sesuai dengan proses pengerjaan bangunan yang ingin diinformasikan. Namun secara umum sebuah gambar harus memenuhi kriteria mudah dibaca informatif dan komunikatif dan memiliki sebanyak mungkin informasi yang diperlukan dalam sebuah proses pengerjaan bangunan. Lalu, apa saja jenis gambar pada proses konstruksi ? Berikut adalah beberapa jenisnya. Gambar PerencanaanArchitecture Drawing pada proses kontruksi Ini adalah gambar pertama yang dibuat untuk keperluan pembangunan sebuah bangunan. Perencanaan untuk menuangkan semua ide dan gagasan. Biasanya pembuat ide dan gagasan adalah seorang arsitek atau engineer. Gambar Perencanaan adalah sarana untuk mengkomunikasikan semua ide dan gagasan para perencana tersebut kepada pemilik bangunan owner yang akan dikerjakan. Sehingga gagasan tersebut bisa memenuhi keinginan dan kebutuhan owner. ini masih berupa gambaran-gambaran umum dan belum memiliki detail-detail yang layak untuk pengerjaan sebuah bangunan, namun gambar ini adalah acuan untuk proses berikutnya. Gambar TenderDrawing For Tender digunakan untuk melakukan pemilihan kontraktor yang akan mengerjakan sebuah bangunan. ini berfungsi sebagai acuan penghitungan volume pekerjaan. Gambar tender harus memiliki informasi-informasi yang komunikatif dan detail terkait dengan berbagai parameter bangunan, mulai dari dimensi dan ukuran sampai dengan jenis material yang digunakan. Informasi-informasi tersebut bertujuan agar para kontraktor bisa mengajukan penawaran harga untuk mengerjakan bangunan tersebut. rumah uniq dan pertama…setiap unitnya posisi hook Info lengkap klik disni Gambar KonstruksiDrawing For Construction proses berikutnya adalah gambar konstruksi drawing for konstruksi. ini adalah penyempurnaan dari gambar tender dan menjadi acuan sebuah kontraktor untuk pelaksanaan pengerjaan sebuah bangunan. ini biasanya terbit setelah proses tender sudah selesai dan kontraktor yang akan mengerjakan bangunan sudah ditentukan. Gambar KerjaShop Drawing dibuat oleh kontraktor sebagai acuan pengerjaan bangunan di lapangan. Informasi pada gambar kerja harus benar-benar detail, informatif dan akurat. Sehingga meminimalisir terjadinya kesalahan pengerjaan bangunan. Informasi juga harus mudah dibaca oleh pelaksana, mandor, tukang sampai pengawas. juga harus sesuai dengan gambar konstruksi. Dan sebelum digunakan, harus disetujui oleh pihak owner biasanya owner mengirimkan owner representatif atau pengawas. Dalam shop drawing, detail-detail yang ditampilkan bisa sangat-sangat spesifik. Dari mulai dimensi, ukuran dan material. Gambar AktualAs Built Drawing yang terakhir adalah as built drawing yang berisi informasi-informasi aktual dari sebuah bangunan yang sudah selesai dikerjakan. Gambar ini dibuat berdasarkan acuan shop drawing dan beberapa catatan dari pihak pengawas, seperti beberapa perubahan-perubahan yang terjadi pada saat pengerjaan bangunan. ini nantinya berfungsi sebagai acuan untuk owner melakukan perawatan ataupun jika ada renovasi pada bangunan tersebut. Itulah beberapa jenis gambar pada proses konstruksi. Semua diperlukan dan menjadi SOP dalam pengerjaan sebuah bangunan, agar sebuah pengerjaan bangunan bisa lebih terkendali. Sehingga nantinya bangunan yang dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan. Baca juga rumah di dekat gading serpong citra maja
Infojual termurah pembuatan reling tangga ± mulai Rp 5.250 murah dari beragam toko online. cek Termurah Pembuatan Reling Tangga ori atau Termurah Pembuatan Re. SELAMAT DATANG di hargano.com, Semoga Rezeki Kita nambah 1000x lipat ^_^ Home Gambar Harga; Termurah-pembuatan Reling Tangga Reling Balkon Reling [ Lihat Gambar Lebih Besar Gan]
Sketsa merupakan gambar rancangan, rengrengan, denah, dan bagan. Dalam perancangan arsitektur, membuat sketsa adalah langkah awal dalam kegiatan menggambar yang dilakukan oleh seorang arsitek untuk memenuhi dan memahami keinginan klien dari pembuatan desain sketsa bangunan mereka. Sketsa bangunan digunakan untuk mengilustrasikan poin-poin yang dibuat oleh si arsitek; untuk mengusulkan berbagai sudut pandang atau pendekatan terhadap masalah desain bangunan; untuk menjelaskan kepada klien tentang bagaimana arsitek tersebut bermaksud menanggapi feedback permintaannya, atau untuk menguatkan kesepakatan tentang apa yang diharapkan dari si arsitek dan klien atau akan tampak seperti apa desain yang telah disetujui itu nantinya. Sketsa Bangunan Rumah Pengertian dan Fungsi Sketsa Bangunan Proses perancangan gambar awal dan sederhana secara global yang dilakukan pada saat proses menggambar dengan ciri khas yang kasar dan ringan disebut sketsa bangunan dapat didefinisikan sebagai gambar sederhana atau draf kasar yang dibuat secara global, tidak detail, melukiskan bagian-bagian gedung bangunan yang ingin ditampilkan oleh pembuatnya. Sedangkan sketsa bangunan berfungsi sebagai berikut ini Untuk mengeksplor kesuluruhan bangunan; Metode untuk memahami proporsi; Medium untuk memanipulasi sambungan material; Cara untuk menghitung sistem struktur baru. Sketsa juga mengkomunikasikan informasi di dalam biro antara arsitek dengan drafter-nya. Yang terpenting adalah gambar dan sketsa bangunan menjelaskan dan mengeksplor pencapaian teoritis dari pembuatnya Tahapan Dasar dalam Pembuatan Sketsa Gambar Bangunan Sketsa bangunan biasanya dibuat dengan menggunakan unsur garis, blok dan warna. Dalam bidang keteknikan, sketsa bangunan biasa dibuat pada awal pemilihan sebuah rancangan untuk menilai efisiensi suatu desain. Sketsa bangunan digambarkan dengan cara kasar tanpa detail atau secara garis besarnya suatu rancangan bangunan. Sketsa tersebut dapat dijadikan acuan standar untuk pembuatan detail konstruksi dengan segala macam pertimbangan seperti lingkungan, estetika, sampai dengan anggarannya. Arsitek membuat sketsa gambar bangunan dengan tahapan rancangan sebagai berikut. 1. Meneliti Informasi Bangunan Sebelum melakukan proses penggambaran sketsa bangunan, seorang arsitek atau engineer melakukan penyelidikan tentang maksud dan tujuan pembuatan bangunan dan informasi lainnya. 2. Melakukan Konsultasi untuk Menjaring Keinginan owner Arsitek perlu membuka layanan konsultasi guna untuk mengetahui jenis bangunan yang diinginkan pemilik, mulai dari tipe bangunan, ukuran, model design, jumlah penghuni, kebutuhan ruang, dan kemampuan anggaran pemilik. Dalam praktik nyata sesi konsultasi antara arsitek dengan klien, arsitek biasanya akan menggambar sketsa bangunan sebagai respon dari percakapan mereka. Tahapan ini sebagai pertimbangan pembuatan karakter suatu bangunan yang mewakili keinginan pemiliknya. 3. Melakukan survey lokasi dan ukuran lahan Arsitek mensurvei lokasi dan mengukur lahan yang ingin dibangun. Arsitek akan menyesuaikan ukuran bangunan dengan memperhitungkan efektifitas ketersediaan lahan, bentuk tanah dan kelandaiannya. Dengan harapan alokasi ruang dan lahan dapat terpenuhi secara efektif dan maksimal. 4. Membuat Desain Tata Ruang Arsitek dapat menuangkan ide desain tata ruang ke dalam gambar denah atau gambar ortogonal lainnya, tidak harus dalam sketsa bangunan. Si arsitek harus memperhitungkan semua aspek kebutuhan ruang secara standar maupun berdasarkan kreatifitasnya. Aspek tersebut meliputi, luas ruangan, letak efektif tiap ruangan, jumlah ruang dan fasilitas. Tata ruang didesain dengan perhitungan matang dan akurat sehingga mempermudah penghuni dalam mengakses setiap ruang dengan mudah dan efisien. 5. Menambahkan Estetika di dalam atau di luar ruangan Arsitek mendesain bentuk dan karakter suatu bangunan disesuaikan dengan estetika yang ingin ditampilkan. Nilai estetika tersebut berhubungan dengan bentuk dinamis dan modern yang dipengaruhi oleh perkembangan zaman. Lingkungan lokasi bangunan juga harus diperhitungkan saat mendesain agar tercipta sebuah konstruksi yang ramah lingkungan, sesuai dan mencerminkan karakter penghuni secara prestisius. Estetika tersebut juga dapat berasal dari keinginan si penghuni yang bersangkutan. Seperti kebutuhan teras, selasar, raling tangga, taman, garasi dan lain-lain. 6. Menambahkan Gambar atau Desain Properti Untuk menampilkan visualisasi yang nyata, arsitek perlu merancang properti yang diperkirakan akan menjadi kebutuhan standar sebuah bangunan, misal kitchen set di dapur, mobil di garasi, tempat tidur di ruang tidur, dan sebagainya. Properti-properti tersebut penempatannya disesuaikan dengan bentuk ruang dan lahan. Pada dasarnya properti tersebut disesuaikan dengan kebutuhan penghuni, namun juga disesuaikan dengan kondisi bangunan, anggaran dan fleksibilitas prinsip bangunan itu sendiri. Perlengkapan untuk Menggambar Sketsa Bangunan Perlengkapan umum yang harus disediakan dalam menggambar sketsa bangunan tergantung pada jenis gambar itu sendiri. Berikut ini perlengkapan yang umum dipakai untuk membuat sketsa bangunan antara lain sebagai berikut 1. Kertas Gambar Millimeter Blog Ini adalah kertas berstandar yang sangat efisien digunakan karena sudah mempunyai ukuran tetap berskala standar yaitu 1 100. Kertas ini umum digunakan arsitek atau engineer saat membuat sketsa akurat suatu konstruksi bangunan. 2. Mistar Segitiga Satu Set no 12 Mistar ini adalah standar yang digunakan para engineer dalam penggambaran. Satu setnya terdiri dari dua jenis, yaitu 1 segitiga sama kaki dan 2 segitiga siku-siku. Terdapat dua teknik dasar dalam sistem penggambaran dengan mistar ini, yaitu Single stand, yaitu teknik menggambar dengan garis tegak lurus atau siku yang berlawana arah dan biasa disebut juga dengan gaya polygom dengan resultan berubah. Double stand, yaitu teknik menggambar dengan membuat garis singgung atau prespektif yang disebut juga dengan garis gaya jajaran genjang dengan resultan tetap. 3. Pensil Gambar 2B, H, HB Tentunya sudah tidak asing lagi dengan jenis pensil ini. Pensil gambar ini adalah pensil standar nasional baik digunakan untuk membuat sketsa dan juga untuk ujian sekolah. Keunggulan dari jenis pensil 2B, H, HB ini adalah Memiliki ketahanan yang bagus tidak mudah patah Memiliki warna hitam yang dalam Stabil dan keras, sehingga cocok dalam segala jenis sistem penggambaran. 4. Karet Penghapus Boxy Warna Hitam Penghapus jenis ini banyak digunakan para arsitek atau engineer. Ketika dipakai untuk menghapus, hasil hapusan terlihat lebih rapih dan tidak berbekas. Selain itu, penghapus boxy warna hitam ini stabil dan tidak mudah koyak. 5. Selotip Kertas Kertas gambar milimeter blog diletakkan pada meja gambar dengan pengaturan yang baik untuk memudahkan posisi menggambar. Lalu, kertas gambar tersebut ditempelkan pada meja/alas gambar dengan menggunakan selotip kertas. Selotip kertas memiliki kuat rekat yang cukup efisien pada kertas dengan jenis material meja gambarnya sehingga mempermudah para arsitek atau engineer saat menggambar. Perbedaan Gambar Denah, Potongan Section, Tampak Face, dan Gambar Perspektif 3D Sebelumnya telah dijelaskan secara gamblang mengenai apa itu sketsa dan bagaimana tahapan dalam pembuatannya. Berikut ini kami jelaskan berbagai produk gambar yang bisa dibuat dengan program computer, AutoCAD, seperti gambar denah, potongan section, tampak face, dan gambar perspektif 3D. Gambar Denah Denah adalah penampang atau potongan horisontal bangunan yg dipotong, sehingga kelihatan pada bagian bawah atau ruang. Ada dua jenis gambar denah yaitu Denah arsitektural, yaitu denah yang menunjukan penataan tata letak furniture, meubel dan tata ruang interiornya. Gambar denah arsitektural ini biasanya digunakan sebagai media presentasi maupun pemasaran untuk konsumen karena lebih menonjolkan estetika suatu tampilan bangunan. Denah struktural, yaitu denah yang menampilkan dimensi ukuran yang akurat. Denah stuktural lebih digunakan sebagai gambar kerja pada saat proses pelaksanaan pembangunan karena erat kaitannya dengan detail-detail gambar. Baca juga Apa itu Site Plan dan Cara Mengatur Site Plan yang Baik Hal-hal yang harus diperhatikan saat membuat gambar denah arsitektural dan struktural, yakni sebagai berikut 1. Denah Arsitektural Denah Arsitektural Simbol-simbol furnitur yang akan digambar Ukuran dan keterangan nama gambar Simbol dinding arsitektural Luas bangunan dan luas ruang Skala gambar Proporsi gambar terhadap kertas Simbol-simbol arsitektural kendaraan, pohon Rendering warna, bayangan 2. Denah Struktural Contoh Denah Struktural Bangunan Cafe via Ukuran dan keterangan nama gambar Simbol dinding struktural Luas bangunan dan luas ruang Skala gambar Proporsi gambar terhadap kertas Modul/grid ruang Potongan Section Potongan adalah salah satu gambar ortogonal dalam gambar arsitektur yang menampilkan penampang vertikal bangunan yang dipotong dari atas ke bawah sehingga terlihat bagian-bagian detail dalam bangunan. Potongan section bangunan memperlihatkan bagian konstruksi dan struktur bangunan, mulai dari bawah hingga ke atas atau dari pondasi hingga ke atap. Potongan terdiri dua jenis, yaitu potongan arsitektural dan struktural. Berikut ini penjelasannya. 1. Potongan Arsitektural Via Simbol-simbol furniture yang akan digambar Ukuran dan keterangan nama gambar Simbol dinding arsitektural Luas bangunan dan luas ruang Skala gambar Proporsi gambar terhadap kertas Simbol-simbol arsitektural orang, kendaraan, pohon Rendering warna, bayangan 2. Potongan Struktural Via Ukuran dan keterangan nama gambar Simbol dinding struktural Luas bangunan dan luas ruang Skala gambar Proporsi gambar terhadap kertas Gambar pondasi yang terpotong Gambar kuda-kuda atap yang terpotong Simbol modul/grid ruang Galian tanah untuk pondasi Tampak Face Tampak adalah gambar proyeksi ortografik atau orthogonal bangunan yang memperlihatkan bagian muka bangunan dengan perspektif dari berbagai arah secara lengkap. Tampak ditampilkan dalam bentuk dua dimensi 2D yang memperlihatkan bagian-bagian bangunan dari bawah hingga ke atas seperti teras, pintu, jendela, ventilasi dan atap. Sama halnya dengan jenis gambar lainnya, tampak terdiri dari tampak arsitektural dan struktural. Namun, kedua jenis tampak ini pada dasarnya sama, karena bukan merupakan acuan pelaksanaan melainkan model dan estetika bangunan tersebut. Sehingga tampak dapat dibuat dengan gambar yang warna atau hitam putih tergantung kebutuhan dan keinginan pihak owner. Via Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggambar tampak adalah sebagai berikut Proporsi gambar terhadap kertas Simbol arsitektural orang, kendaraan, pohon Rendering warna, bayangan Keterangan nama gambar Skala gambar Arah penggambaran depan, belakang, samping Gambar Prespektif 3D Gambar prespektif 3D merupakan gambar yang mepresentasikan gambar bangunan secara nyata dengan 3 jenis sumbu atau arah. Gambar ini umumnya dipakai dalam pemasaran dan permodelan untuk perumahan yang dijual untuk para konsumen. Namun, gambar ini sebenarnya bukan merupakan gambar standar dalam perancangan suatu bangunan. Sehingga dapat digunakan maupun tidak, tergantung pada kebutuhan drafter maupun owner. Via Demikianlah penjelasan mengenai apa itu sketsa bangunan gedung, apa saja fungsi dari sketsa, dan tahapannya dalam pembuatan sketsa bangunan. Selain itu, kami paparkan penjelasan mengenai berbagai produk gambar yang bisa dibuat dengan program computer, AutoCAD, mulai dari gambar denah, potongan section, tampak face, sampai gambar perspektif 3D. Semoga bermanfaat!
Pembuatangambar kerja ini jelas tidak bisa dilakukan asal-asalan. Sebagai acuan berjalannya konstruksi, maka gambar harus dibuat sebaik mungkin dengan alur pembuatan yang tepat. Berikut adalah cara efektif pembuatan gambar kerja shop drawing. 1. Survei. Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam pembuatan gambar kerja ini adalah survei lapangan.
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL dan metode diskusi, peserta didik dapat menentukan gambar kerja ptototipe produk, menjelaskan konsep gambar kerja prototipe produk, mengidentifikasi komponen-komponen pada gambar kerja prototope produk, menganalisis lembar kerja/gambar kerja untuk pembuatan prototipe produk barang atau jasa, mengembangkan gambar kerja produk, dan membuat gambar kerja prototipe produk dengan rasa ingin tahu, kreatif, komuikatif, dan mandiri. A. Pengertian Gambar Kerja B. Tujuan Gambar kerja C. Fungsi Gambar Kerja D. Langkah-langkah Pembuatan Gambar Kerja E. Teknologi dan aplikasi dalam proses pembuatan gambar kerja Manusia memiliki caranya sendiri untuk mengutarakan pemikiran dan maksudnya, baik secara lisan maupun berupa tulisan atau gambar. Sejak dahulu sampai sekarang gambar sudah digunakan sebagai alat komunikasi, bahkan mengalami perkembangn yang sangat pesat karena adanya dukungan dari perkembangan teknologi saat ini. Hal pertama yang dilakukan sebelum membuat prototipe adalah membuat gambar kerja prototipe yang merupakan gambaran secara menyeluruh dan detail mengenai desain produk yang telah dibuat sebelumnya. Informasi-informasi yang ada pada gambar kerja disesuaikan dengan prototipe produk yang akan dibuat. Selain itu, dalam gambar kerja harus memuat infomassi yang sesingkat-singkatnya, selengkap-lengkapnya, dan sejelas-jelasnya mengenai prorotipe yang akan dibuat. Bab ini akan dijelaskan bagaimana langkah-langkah pembuatan gambar kerja produk barang maupun jasa. A. Pengertian Gambar Kerja Gambar kerja adalah sebuah gambar yang digunakan sebagai acuan atau patokan untuk merealisasikan antara ide ke dalam wujud fisik sebuah benda. Gambar kerja adalah komunikasi utama wirausahawan sebagai pemilik ide atau gagasan dengan orang atau tim yang dapat mewujudkan ide atau gagasan tersebut ke dalam sebuah desain prorotipe atau produk. Desain prototipe yang dibuat bisa berupa sketsa, foto, dan sebagainya. Konten atau isi pada gambar kerja atau lembar kerja harus dipahami oleh wirausaha dan tim pembuatnya serta semua bidang yang berperan dalam pembuatan desain produk atau prototipe. Gambar kerja dapat terdiri dari berbagai unsur yang di dalamnya memuat informasi mengenai bentuk, bahan-bahan dan warna. Dengan bantuan gambar kerja juga, seorang wirausaha tidak perlu untuk mengawasi setiap detail dari semua unsur yang berperan pada proses pembuatan prototipe atau produk, karena akan menyita waktu dan tidak efisien. Namun tetap harus ada pemantauan dan quality control yang dilakukan wirausahawan. Gambar kerja bisa berupa lembar kerja, diagram alir, cara kerja, dan lain sebagainya. Gambar kerja yang baik adalah gambar yang mudah dipahami, sehingga siapapun yang menggunakan gambar kerja tersebut dapat membuat desain prototipe atau produk dengan sama persis. Gambar kerja berbeda degan desain produk, perbedaanya yaitu jika desain produk berupa proses perancangan sebuah produk yang akan dibuatkan prototipenya terlebih dahulu sedangkan gambar kerja merupakan penyempurnaan dari gambar desain yang akan dibuat. Karena gambar kerja biasanya memberikan informasi yang lebih detail dibandingkan desain produk yang biasanya hanya bentuk sketsa saja. Ketidak jelasan gambar kerja yang dibuat dapat membingungkan tim pembuat desain produk. Selain itu, kesalahan dalam pembuatan desain produk dikarenakan adanya ketidak pahaman tim pembuat atau tim pelaksana di lapangan membuat produk yang dibuat tidak sesuai dengan yang diinginkan. Hal tersebut dapat membuat suatu produk gagal dalam pemasarannya ataupun dapat berbahaya bagi konsumen. Contohnya permasalahan yang dialami ranjang bayi bermerek Simplicity. Lebih dari 400,000 unitnya produk tersebut di tarik dari pasar. Hal tersebut dikarenakan oleh kematian bayi berumur 8 bulan. Penyebabnya adalah sebagain bagian produk mempunyai kelemahan, yaitu material yang dugunakannya mudah patah. Kejadian ini bukan yang pertama kalinya, pada bulan September tahun 2008 perusahaan ini pun telah menarik 600,000 unit produk yang sama dan pada tahun 2007 sebanyak 1 juta unit produk ditarik dari pasar. Secara umum, gambar kerja dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu gambar dua dimensi dan gambar tiga dimensi. a. Gambar Dua Dimensi Gambar dua dimensi adalah gambar yang hanya dapat menunjukan salah satu permukaan benda saja, namun benda tersebut dapat ditampilkan dari atas, bawah, samping kanan, maupun kirinya. Permukaan benda yang ditunjukkan biasanya berisi keterangan yang menjelaskan secara detail gambar dua dimensi tersebut. Fungsi dari gambar dua dimensi adalah memudahkan benda untuk dipahami oleh orang lain dengan mencantumkan keterangan yang detail mengenai benda tersebut. b. Gambar Tiga Dimensi Gambar tiga dimensi menampilkan benda dari berbagai sisi, baik atas, bawah, dan samping. Gambar tiga dimensi merupakan gambar yang menampilkan bentuk asli atau nyata sebuah benda. Pada gambar tiga dimensi terdapat keterangan panjang, tinggi dan lebar benda, tetapi keterangannya tidak sedetail gambar dua dimensi. Fungsi gambar tiga dimensi adalah meggambarkan contoh benda yang di dalamnya tersusun dari gambar dua dimensi. Namun biasanya gambar kerja yang dibuat hanya dalam bentuk gambar dua dimensi. Karena dalam gambar dua dimensi menampilkan keterangan yang lebih detail dibandingkan gambar kerja dalam bentuk tiga dimensi. B. Tujuan Gambar Kerja Sebuah gambar yang dibuat akan menimbulkan persepsi yang berbedabeda pada setiap orang. Selain itu, gambar yang dibuat bisanya memiliki fungsi dan tujuan tertentu. Salah satu tujuan gambar kerja adalah untuk menyamakan persepsi mengenai suatu konsep, objek atau benda tertentu. Misalnya, gambar kerja yang memuat desian pembuatan kopi kemasan, pasti setiap orang yang melihat akan beranggapan bahwa gambar kerja terssebut menunjukkan langkah-langkah untuk membuat kopi kemasan. Tujuan dari gambar kerja prototipe atau produk yang lain, adalah sebagai berikut. Sebagai standar desain produk dalam proses produksi yang disepakati dan agar tujuan dari pembuatan produk tersebut dapat dicapai, oleh karena itu penggunaan simbol-simbol gambar harus sama secara internasional. b. Mempopulerkan gambar. Dalam bidang teknologi yang membutuhkan data-data pati dan akurat, mempopulerkan atau mengenalkan gambar sangatlah penting. Karena gambar yang dibuat harus berdasarkan data bukan berdasarkan kebiasaan atau perasaan saja. Sehingga, gambar tujuan dari gambar tersebuut dapat tersampaikan. Menyederhanakan desain prototipe yang telah dibuat. Tujuannya adalah untuk menghemat waktu, mempermudah pengerjaan dan mempercepat perencanaan. Memperjelas desain produk yang telah dibuat untuk menghindari kesalahan pengerjaan. C. Fungsi Gambar Kerja Gambar kerja berfungsi sebagai suatu alat untuk menyampaikan tujuan atau maksud dari pembuat gambar tersebut kepada orang yang melihatnya. Selain itu, gambar kerja produk berfungsi sebagai sumber informasi yang mampu menghubungkan perancang atau pembuat gambar kerja dengan pihak yang memanfaatkannya. Sehingga keterangan-keterangan yang terdapat pada gambar kerja harus sedetail mungkin dan pasti, tidak boleh menimbulkan keraguan atau kebingungan pada orang yang menggunakan-nya. Jika pada gambar kerja menggunakan lambang-lambang tertentu, maka lambang tersebut harus diberi catatan atauu keterangan dalam bahasa dan pengertian yang berlaku secara internasional. Dalam proses pembuatan gambar kerja berdasrkan desain produk yang telah dibuat, tetap harus melewati proses evaluasi yang dapat dilakukan berulang-ulang sampai gambar kerja tersebut dapat berisi informasi-informasi pembuatan prototipe yang sesuai dengan harapan. Penyampaian informasi pada gambar kerja diusahakan harus sesingkat, selengkap, dan sejelas mungkin. Contoh penerapan fungsi gambar kerja, misalnya jika seorang wirausaha akan membuat produk berupa kopi bubuk pasti Ia akan berkonsultasi dengan ahli di bidang kopi untuk mengetahui bagaimana menghasilkan kopi bubuk yang berkualitas. Dengan demikian, fungsi gambar kerja dalam pembuatan kopi adalah membantu menjelaskan proses dalam pembuatan kopi. Karena pembuatan gambar kejra sudah dilaksanakan dengan matang dan di desain pada awal perencanaan, sehingga gambar kerja tersebut dapat memberikan analisa tepat mengenai kekurangan dan kelebihan dalam proses pembuatan kopi dan halhal yang harus dilakukan sebelum produk tersebut dipasarkan. D. Langkah-Langkah Pembuatan Gambar Kerja Salah satu langkah penting dalam proses pembuatan prototipe adalah pembuatan gambar kerja. Gambar kerja yang telah dibuat akan menjadi acuan atau patokan visual dalam pembuatan prototipe. Proses pembuatan gambar kerja merupakan suatu kegiatan yang penuh dengan kreativitas. Dalam proses pembuatan gambar kerja, bentuk gambar kerja yang dibuat tergantung dari ide yang dimiliki. Selain itu untuk gambar kerja yang dibuat harus juga disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki. Usahakan agar bahan yang digunakan membuat gambar kerja adalah bahan yang paling murah, karena yang terpenting dalam proses pembuatan gambar kerja adalah gambar kerja yang telah dibuat dapat menjadi prototipe yang efektif. Ide atau gagasan yang seorang wirausahawan ptototipe dapat dituangkan ke dalam bentuk gambar atau diagram proses. Kemudian dianalisis untuk menentukan bahan dan komponen serta cara pembuatan dari prototipe tersebut. Proses dapat berlangsung secara terus menerus sehingga diperoleh gambar kerja prototipe yang sempurna. Data dari hasil analisa digunakan untuk memperbaiki gambaran awal prototipe pada gambar kerja, yang memuat keterangan-keterangan dengan detail. Dalam pembuatan gambar kerja, pembuat gambar kerja dibantu oleh drafter atua orang yang memberikan keterangan-keterangan yang ringkas tetapi sesuai dengan maksud dan tujuan dari pembuat gambar kerja tersebut. Selain juru gambar, seorang perancang pun membutuhkan operator membuat benda nyata dari gambar kerja yang telah dibuat. Seorang operator harus memiliki kemampuan berbagai macam mesin, apilkasi maupun alat elektronik. Selain itu, ia juga harus memahami standarisasi yang ditetapkan perusahaan maupun standarisasi nasional dan internasional. Dalam berwirausaha pembuatan gambar kerja yang menggambarkan produk dengan tepat sangatlah penting dan dalam pembuatannya harus memperhatikan beberapa hal, di antaranya sebagai berikut. Keamanan produk. Kenyamadan dan keindahan produk. Mudah dan praktis dalam penggunaannya. Bahan baku. Model atau bentuk yang sesuai dengan perkembangan zaman. Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam mewujudkan gambar kerja menjadi produk nyata, di antaranya sebagai berikut. Mencari ide produk atau gagasan produk yang sesuai dengan pasar. Menetapkan ide atau gagasan ke dalam gambar kerja. Membuat gambar kerja produk. Membuat prototipe produk. Menganalisanya mengenai ptototipe produk yang telah dibuat. Evaluasi dan perbaiki jika ada kekurangan. Selain itu, terdapat beberapa kriteria dari sebuah gambar kerja sebagai acuan pembuatan prototipe. Kriteria dan syarat gambar kerja dalam pembuatan prototipe, di antaranya sebagai berikut. Gambar kerja prototipe alangkah baiknya dibuat dengan cepat dan murah. Karena biaya yang besar harus dikonsentrasikan pada aspek eksplorasi atau pengembangan konsep pembuatan prototipe. Gambar kerja dapat dibuang, jadi jangan membuat gambar kerja dari bahan yang tidak dapat dibuang. Beberapa bahan yang dapat digunakan, seperti tanah liat, karton, dan lain sebagainya. Gambar kerja dibuat dengan resolusi rendah, karenn, dan gambar kerja merupakan rancangan sederhana dari sebuah prototipe. Gambar kerja prototipe bersifat ambigu, artinya gambar kerja tersebut dapat diinterpretasikan dari segala sisi olah siapapun yang melihatnya. Sehingga memiliki sifat terbuka untuk dikritisi dan disempurnakan kembali. E. Teknologi dan Aplikasi yang Dapat Digunakan dalam Membuat Gambar Kerja Proses pembuatan gambar kerja prototipe melibatkan berbagai teknologi dan aplikasi yang dapat digunakan dari awal proses pembuatan sampai akhir proses pembuatannya. Teknologi ataupun aplikasi yang dipilih harus benarbenar memiliki kemampuan atau fitur untuk membuat gambar kerja yang detail dan jelas. Beberapa teknologi dan apilasi yang dapat digunakan, di antaranya adalah sebagai berikut. Aplikasi "GauGAN" yang berbasis kecerdasan buatan AI Sketchup 3dmax 3D Slash Clara. IO Canva Adobe Photoshop Belnder dan lain sebagainya Selain aplikasi digital, ada beberapa cara untuk membuat gambar kerja secara manual. Adapun alat dan bahan yang dapat digunakan, adalah sebagai berikut. Pensil gambar Pulpen dan kertas Penggaris Meja gambar Jangka Di bawah ini beberapa contoh gambar kerja prototipe. Gambar Contoh Gambar Kerja untuk Produk Makanan Gambar Contoh Gambar Kerja untuk Produk Fashion E. Augmented Reality Apakah Anda pernah mendengar mengenai Augented Reality AR? Augmented Reality Augmented Reality AR dan kebalikan Virtual Reality VR. Konsep AR adalah memunculkan objek maya ke dalam dunia nyata, sedangkan VR adalah memunculkan objek nyata ke dalam dunia maya. Saat ini, sebenarnya semua orang mungkin sudah pernah menggunakan teknologi AR. Teknologi AR dikenalkan pertama kali kepada masyarakat, yaitu melalui permainan yang bernama Pokemon Go. Di dalm permainan Pokemon Go pemain dipaksa bergerak untuk menangkap Pokemon. Untuk melacak gerakan pemain, Pokemon Go menggunakan GPS dan teknologi AR digunakan untuk memunculkan pokemon pada layar kamera smartphone yang digunakan pemain Penggunaan teknologi AR pun sekarang sudah merambah ke dunia bisnis, di mana sekarang ini banyak perusahaan yang memanfaatkan teknologi AR dalam proses pembuatan prototipe dan dalam proses promosi. Dalam proses pembuatan prototipe, pelaku usaha dapat membuat gambar kerja yang menggunakan AR sebelum diwujudkan menjadi benda nyata. Dengan menggunakan teknologi AR setiap anggota dapat dengan jelas bentuk prototipe yang akan dibuat dan dapat melakukan perbaikan dengan segera. Selain itu, proses pembuatan prototipe pun menjadi lebih efesien. Metode yang dikembangkan pada Augmented Reality saat ini terbagi menjadi dua metode, yaitu Marker Based Tracking dan Markless Augmented Reality. 1. Marker Augmented Reality Marker Based Tracking Marker ini biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang putih menyerupai barcode. Komputer akan mengenali posisi dan orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3D, yaitu titik 0,0,0 dan tiga sumbu yaitu X, Y, dan Z. Marker Based Tracking ini sudah lama dikembangkan sejak 1980-an dan pada awal 1990-an mulai dikembangkan untuk penggunaan Augmented Reality. 2. Markerless Augmented Reality Salah satu metode Augmented Reality yang saat ini sedang berkembang adalah metode “Markerless Augmented Reality”, dengan metode ini pengguna tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen digital, dengan tool yang disediakan Qualcomm untuk pengembangan Augmented Reality berbasis mobile device, mempermudah pengembang untuk membuat aplikasi yang markerless, Qualcomm, 2012. Kedua teknik augmented reality tersebut saat ini dikembangkan oleh dua perusahaan, yaitu Total Immersion dan Qualcomm, beberapa teknologi andalan yang mereka buat, di antaranya, Face Tracking, 3D Object Tracking, dan Motion Tracking. Selain itu, AR pun dapat dalam membuat gambar kerja. Dengan AR, gambar kerja yang dibuat menjadi lebih nyata dan kita dapat berintraksi dengan gambar kerja tersebut, sehingga mudah untuk dipahami. F. RANGKUMAN Gambar kerja adalah sebuah gambar yang digunakan sebagai acuan atau patokan untuk merealisasikan antara ide ke dalam wujud fisik sebuah benda. Gambar kerja adalah komunikasi utama wirausahawan sebagai pemilik ide atau gagasan dengan orang atau tim yang dapat mewujudkan ide atau gagasan tersebut ke dalam sebuah desain prorotipe atau produk. Gambar kerja dapat terdiri dari berbagai unsur yang memuat informasi mengenai bentuk, bahan-bahan, dan warna. Gambar kerja bisa berupa lembar kerja, diagram alir, cara kerja, dan lain sebagainya. Gambar kerja yang baik adalah gambar yang mudah dipahami sehingga siapapun yang menggunakan gambar kerja tersebut dapat membuat desain prototipe atau produk dengan sama persis. Gambar kerja berbeda degan desain produk, perbedaanya yaitu jika desain produk berupa proses perancangan sebuah produk yang akan dibuatkan prototipenya terlebih dahulu sedangkan gambar kerja merupakan penyempurnaan dari gambar desain yang akan dibuat. Karena gambar kerja biasanya memberikan informasi yang lebih detail dibandingkan desain produk yang biasanya hanya bentuk sketsa saja. Gambar kerja dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu gambar dua dimensi dan gambar tiga dimensi. Tujuan dari gambar kerja prototipe atau produk yang lain, yaitu, sebagai standar desain produk dalam proses produksi yang disepakati dan agar tujuan dapat di capai, mempopulerkan gambar, menyederhanakan desain prototipe yang telah dibuat, memperjelas desain produk yang telah dibuat untuk menghindari kesalahan pengerjaan. Fungsi gambar kerja adalah sebuah alat untuk menyatakan maksud atau pemikiran dari seseorang dan sumber informasi yang mampu menghubungkan perancang dengan orang yang mempergunakannya. Langkah-langkah pembuatan gambar kerja, yaitu, menentukan ide atau gagasan, membuat gambar kerja produk, gambar kerja diwujudkan menjadi prototipe, menganalisis, dan mengevaluasi prototipe. Kriteria dan syarat gambar kerja dalam pembuatan prototipe, di antaranya pembuatan gambar kerja harus cepat dan murah, dapat dibuang, dibuat dengan resolusi rendah, dan bersifat ambigu. Beberapa teknologi dan apilasi yang dapat digunakan, di antaranya, sketchup, 3dmax, 3D Slash, dan lain sebagainya. Pembuatan gambar kerja dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi digital maupun menggunakan cara manual. Beberapa alat yang dapat digunakan, di antaranya, pengaris, pensil, kertas, jangla, dan meja gambar. Itu saja materi Produk kreatif dan kewirausahaan menganalisis lembar kerja gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa ini. Semoga bermanfaat.
FgnXLG. wlw4sedeh0.pages.dev/37wlw4sedeh0.pages.dev/35wlw4sedeh0.pages.dev/315wlw4sedeh0.pages.dev/102wlw4sedeh0.pages.dev/289wlw4sedeh0.pages.dev/36wlw4sedeh0.pages.dev/22wlw4sedeh0.pages.dev/83
pembuatan gambar kerja dilakukan pada saat