Adabanyak puisi anak di halaman ini puisi-puisi tersebut dipilah dalam beberapa tema ada puisi anak tentang alam, keluarga, kesehatan, binatang, ada puisi anak dengan tema budi pekerti dan permainan ada juga kumpulan puisi dengan berbagai tema lainnya. bungamu kecil harummu semerbak mewangi banyak kumbang menghampirimu kau tumbuh di taman
“Betapa kaget ketika Wurry Srie tahu bahwa jejaka di hadapannya adalah seorang santri.” Ketika membaca buku Catatan Kecil untuk Keluarga, saya teringat sebuah quotes kawan ghibah saya. “Kata orang, pengalaman adalah pelajaran paling mahal. Namun kita tak harus membayar mahal bila bisa belajar dari pengalaman orang lain, kan?” Kata-kata dari kawan ghibah saya yang merupakan ibu-ibu itu saya kira sangat cocok ditujukan untuk buku Catatan Kecil untuk Keluarga karya Wurry Srie ini. *** Wurry Srie adalah seorang ibu rumah tangga yang suka menulis sejak kecil. Dia suka menuliskan catatan ringan sehari-harinya di platform media sosial. Buku Catatan Kecil untuk Keluarga ini merupakan kumpulan esai pilihan tentang parenting. Esai-esai tersebut sebelumnya sudah tayang di media online nasional. Benang merah dari catatan Wurry Srie adalah tentang keluarga sehari-hari. Tentunya, apa yang Wurry Srie tulis juga tidak ndakik-ndakik dan ngadi-ngadi. Ketika membuka buku ini, saya langsung tertuju pada judul tulisan pertama dengan judul, “Anak Nakal Haruskah ke Pesantren?” Saya pun teringat masa-masa sebelum saya nyantri. Saya kira anak nakal memang harus dimasukkan pesantren agar menjadi baik. Namun setelah nyantri, saya mendapati bahwa hal itu bukanlah hal yang diharuskan. Wurry Srie membagikan pengalamannya ketika dalam perjalanan antarkota ia menjumpai sosok jejaka tanggung dengan pakaian jaket jeans, celana pendek, dan berambut plontos. Sosok muda itu mencuri perhatiannya. Hatinya terusik untuk melontarkan beberapa pertanyaan. Betapa kaget ketika Wurry Srie tahu bahwa jejaka di hadapannya adalah seorang santri. Namun ada hal yang lebih mengejutkannya lagi. Ketika diajak shalat, jejaka itu menolak ajakan Wurry Srie dengan alasan tidak membawa perlengkapan sholat. Dari kejadian itu Wurry Srie belajar memahami bahwa orang tua tetap menjadi nomor satu dalam pembentukan watak anak. Sementara pesantren hanyalah sarana pembantu. Idealisme Orangtua Lalu, yang tak kalah menarik adalah esai kedua dengan judul “Ketika Buah Hati Menuju Masa Akil Balig”. Dalam cerita sederhananya, Wurry Srie menjelaskan bagaimana kita harus menyikapi ketika buah hati menuju akil dan balig. Tak hanya dua esai tersebut, tentunya masih banyak lagi cerita menarik lainnya yang tak mungkin saya tuliskan di sini agar Anda bisa membacanya sendiri. Buku ini memang berisi tentang keluarga. Meski begitu, ia sangat penting dimiliki oleh semua kalangan. Termasuk jomlo seperti saya yang kelak juga akan berkeluarga. Buku setebal 140 halaman ini berisi 25 tulisan Wurry Srie yang ditulis dengan bahasa sehari-hari dengan cerita yang mengalir dan begitu mudah dipahami. Kita bisa membacanya dari mana saja tak perlu membacanya secara berurutan karena setiap judul memiliki cerita yang berbeda. Sebagai buku pertama Wurry Srie, tentu ada beberapa kekurangan minor dalam buku Catatan Kecil untuk Keluarga. Salah satunya ada satu tulisan yang keluar dari tema pembahasan tentang keluarga atau parenting. Yakni tulisan yang berjudul “Toleransi yang Tergerus Lantunan Tadarus”. Alih-alih berbicara tentang anak atau keluarga Wurry Srie justru membicarakan toleransi dalam lingkup yang terlalu luas hingga keluar dari benang merah buku ini. Meski begitu, tulisannya tetap mengasyikkan untuk dibaca. Ada salah satu hal yang saya pahami ketika membaca buku ini. Orang tua memang selalu ingin menjadi yang sempurna dalam mendidik anak, bahkan ingin menjadikan anaknya sesuai idealisme mereka. Banyak orang tua selalu mengejar kesempurnaan anaknya. Mereka berharap mampu menjadikan anaknya menjadi yang terbaik. Sampai pada suatu titik, kadar harapan yang berlebihan justru menempatkan harapan orangtua menjadi tuntutan. Hal itu akhirnya hanya membuat anak terlihat kurang terus-menerus. *** Seperti kata Mas Iqbal Aji Daryono, hubungan antara anak dan orang tua adalah medan luas tempat belajar dengan limpahan ilmu yang tiada habisnya. Anak-anak memang belajar, tetapi ternyata orang tua juga terus belajar. Tanpa membayar mahal, saya pun belajar banyak hal dari buku ini. Saya yakin pelajaran yang saya dapat dari buku ini kelak berguna bagi saya yang kini masih seorang laki-laki yang cuma bisa ngurus anak kucing. Judul Buku Catatan Kecil untuk Keluarga Penulis Wurry Srie Editor Bhagaskoro Pradipto Tebal viii+ 140 hlm. ; 14 x 20 cm. ISBN 978-623-5663-38-8 Tahun terbit September 2022 Penerbit Galuh Patria Muhamad Ulinnuha, santri lajang yang cuma bisa ngurus anak kucing. [red/zhr/brsm] Ceritatentang Rumah Melon Kami Jumat, 20 Agustus 2010. Update Terbaru kolom di perbatasan dapur,kamar mandi,r keluarga dan r makan, karena jendela kecil di atas, mungkin spellingnya salah hehhehe) untuk membantu masuknya udara danCerpen tentang keluarga ini merupakan contoh dari hasil karya saya sendiri. Ada banyak makna yang terkandung dalam cerpen tentang keluarga. Akan ada banyak kisah jika berkenaan dengan keluarga. Buat kamu yang saat ini masih merasa bingung mau nulis cerpen tapi bingung mau mulai dari mana, ini mungkin akan jadi salah satu referensi yang bisa kamu jadikan contoh. Kerangka Cerpen Tentang Keluarga Cerpen dibuat dengan menggunakan kerangka tertentu. Dalam penulisannya tentu harus menggunakan kerangka. Tujuannya yaitu untuk memperjelas penulisan novelnya. Selain itu, juga untuk membuat cerita dalam novel itu lebih mudah ditulis. Dilansir dari berikut adalah contoh kerangka novel cerpen keluarga Tema Kasih sayang seorang ayah kepada anaknyaTokoh dan Penokohan Fatimah rajin, berbakti, dan baik hatiAyah penyayang, pekerja kerasIbu penyayangPak cik Hasan baikKerangka Perkenalan / EksposisiFatimah adalah seorang anak dari keluarga kuli penambang timah yang miskinFatimah memiliki 3 adik dan ia harus merawatnyaFatimah adalah murid kelas 6 sekolah dasarAyah Fatimah adalah seorang pekerja keras yang menyayangi anak-anaknyaKonflikFatimah bercita-cita menjadi seorang guru bahasa InggrisAyah Fatimah ingin membelikan kamus untuk anaknya tersebutAyah Fatimah berusaha sekuat tenaga mencari uang untuk membeli kamusDengan bekerja keras ayah Fatimah dapat membeli kamusKlimaksFatimah sangat senang dengan pemberian ayahnyaFatimah berusaha berterima kasih kepada ayahnyaAyah Fatimah meninggal karena longsorAnti klimaksFatimah sangat terluka dengan kepergian ayahnyaFatimah harus meninggalkan sekolahnya untuk bekerjaPenyelesaianFatimah mengerti betapa pentingnya ayah dalam hidupnya Namun kerangka ini tidak ada di contoh cerpen tentang keluarga di bawah ya. Karena cerpennya sendiri tidak bisa saya tampilkan disini. Ini hanyalah kerangkanya saja. 5 Contoh Cerpen Tentang Keluarga Dan berikut ini adalah contoh isi atau cerpennya saja tanpa menggunakan kerangka cerpen. Contoh kerangka cukup di atas saja ya, berikut adalah contoh cerpen tentang keluarga. 1. Cerpen Tentang Keluarga Bahagia “KELUARGA ADALAH SEGALANYA” Aku bernama Haikal aku memiliki keluarga yang cukup lengkap. Ada ayah, ibu dan kakaku. Kami tinggal di sebuah kota di Bandung. Dan ayahku bekerja sebagai seorang pelaut. Ayah pergi bekerja dan pulang tiga bulan sekali bukan hal mdah bagi kami selalu terpisah jarak dan waktu. Ketika aku kecil aku selalu menangis saat mengantar kepergian ayah untuk berlayar. Aku selalu menghalangi jalannya. Dan itu selalu membuat matanya berkaca-kaca. “Ayah pergi demi kalian anak-anaku, demi ibu dan demi masa depan kita”. Setiap tiga bulan terakhi aku selalu menunggu ke datangan ayah bahkan aku selalu tertidur di ruang tamu untuk menanti kehadirannya. Bukan oleh-oleh yang kami buru. Tapi harum tubuh ayah yang kami rindukan. Seperti saat ini pukul ada yang mengetuk pintu“tok..tok..tok Assalamualaikum”. Kami menjawab sambil berhamburan ke depan pintu. Setelah terlihat sosok gagah itu kami langsung berhamburan kepelukannya merasakan harum bau tubuhnya dan melepaskan rindu yang kian menggebu akhirnya terlepaskan. Keesokan harinya merupakan momen yang kami tunggu untuk sekedar berkumpul menikmati secangkir teh atau sarapan bersama dan itu hanya ada waktu satu minggu. Setelah itu ayah akan pergi lagi selama tiga bulan untuk bekerja memenuhi keperluan dan masa depan kami. Waktu sebentar itu merupakan kebahagian yang teramat sangat untuk kami. Baca juga Cerpen Senyum Karyamin Karya Ahmad Tohari 2. Cerpen Tentang Keluarga Sederhana SEDEKAH SEDERHANA Namaku Mariyam aku tinggal di sebuah pedesaan di Jawa Barat. Ayah ku bekerja sebagai guru ngaji di kampungku. Dan ibuku seorang penjahit. Kami berkehidupan sangat sederhana. Aku bersekolah di SD Negri dekat dengan kampungku, setiap hari aku mengambil dagangan dari mpok yuni untuk di titipkan di warung-warung sambil berangkat sekolah. Dan pulangnya aku akan menagih hasil simpanan di warung-warung tersebut. Pekerjaan ini untuk meringankan kedua orang tuaku agar tidak memberikan uang jajan. Namun ada salah satu ajaran yang di ajarkan oleh ayah ibuku yang sampai saat ini selalu teringat yaitu sedekah subuh. “Sedekahlah saat waktu subuh, karena pada waktu subuh akan datang malaikat yang memohonkan dua permohonan. Yang pertama tambahkanlah rezeki orang yang menunaikan sedekah subuh dan bangkrutkanlah orang yang menahan hartanya dan tidak bersedekah.” Itu merupakan nasihat dari sang ayah ketika selesai melaksanakan shalat subuh. Aku ibu dan ayah mempunyai tempat sendiri-sendiri untuk menyimpan sedekah subuh kami. Dan amalan itu telah kami amalkan sampai usiaku tiga puluh tahun dan kini orang tuaku telah tiada namun nasihatnya masih kami amalkan dan sangat luar biasa. Kehidupan kami begitu damai dan tentram meski kami tidak kaya namun setiap rezeki yang kami dapatkan terasa berkah dan nikmat. Karena kunci kenikmatan adalah rasa syukur. Kesederhanaan yang diajarkan orang tua kami begitu sangat berarti untuk kami menjalani kehidupan duniawi yang hanya sebentar ini. Kelapangan rezeki, tentram hidup, banyak saudara dan damai. 3. Cerpen Tentang Keluarga yang Tidak Harmonis TAK SEIA SEKATA Apa yang kamu harapkan dari keluarga yang di sebut harmonis? “Aku sering mendengar kata harmonis di dalam sebuah ikatan keluarga. Mungkin perasaan orang tua yang sayang anaknya, anak yang menghormati orang tuanya, adik kakak yang saling menyayangi.” Itu hanya khayalan. Diary 12 november 2013 Ku akhiri curhatanku di buku dyary kumal kesayanganku ini. Aku Tiara merupakan seorang anak bungsu dari ibu bernama Evi dan Ayah bernama Tono. Dulu mereka ayah ibuku yang selalu memberikan perhatian saat usiaku 8 tahun. Ya tepat 8 tahun yang lalu keluargaku masih bahagia dan baik-baik saja. Setiap ayah dan ibu bertengakar tiada permintaan maaf dari kedua belah pihak karena saling gengsi untuk meminta maaf duluan. Dan mereka hidup bersama lagi seperti tak terjadi apa-apa. Namun, itu telah berubah saat Ayah selalu asyik bercengkrama dengan hp nya. Bahkan aku sering mendengar ayah berhaha-hihi dengan temannya di hp tersebut. Ibuku sudah bosan menegurnya dia telah memilih diam. Suatu saat ibu menemukan Whatsap ayah dengan perempuan lain dengan kata-kata yang tak senonoh dilontarkan oleh lelaki yang telah memiliki istri. Ibu marah besar, dan berakhir dengan memasukan baju-bajunya dan bajuku ke dalam koper dan bersiap pergi dari rumah itu. Ayah berteriak sambil menahan amarah “silahkan pergi aku juga sudah bosan dengan sikapmu, kamu yang dulu juga pernah berselingkuh tapi aku bersikap biasa. Aku hanya marah sesaat. Jika kamu memilih pergi silahkan kita memang sudah tak seia sekata, kita sudah memilki kebahagiaan lain dan itu bukan di sini” Ternyata komunikasi di antara mereka tidak terjalin dengan baik tak ada yang ingin meminta maaf duluan dan menyelesaikan masalah sampai tuntas. Tapi masing-masing menyimpan sakit yang sama namun terpendam. Sehingga akhirnya meledak dan membuat buah hati menjadi korban atas keegoisan masing-masing. 4. Cerpen Tentang Keluarga Kecilku KELUARGA KECILKU Namaku Andrian aku seorang anak dari ayah bernama Andri dan ibuku bernama Tia. Usiaku sudah mencapai hampir kepala tiga dan aku sudah berniat ingin menikah. Dari tiga puluh tahun yang lalu keluarga kecil kami tidaklah berubah. Karena aku merupakan anak tunggal Ayah dan Ibu kami selalu bertiga. Dan sampai saat ini jumlah kami tidak bertambah. Di usia ayah dan ibu sudah mulai menua. Mereka menginginkan aku untuk tetap tinggal bersama mereka. Ayah bilang keluarga kecil kita tak akan pernah terpisah. Ayah dan ibu tidak memiliki sanak saudara. Aku tidak pernah bertemu dan mengenalnya. Dan memang tidak ada. Sehingga kami benar-benar sebuah keluarga kecil. Kecil jumlahnya namun cinta dan kasih sayang kami begitu banyak dan besar jumlahnya. “Bentuklah keluarga kecilmu di dekat kami nak biar kita tetap bersama-sama”. Itulah pesan ayah ibuku ketika akan menjelang pernikahan berlangsung. Aku telah menemukan wanita yang tepat yang akan mengukir keluarga kecil lainnya di sini melanjutkan kisah keluarga kecilku. Baca juga 5 Cerpen Singkat Bermakna Tentang Kehidupan 5. Cerpen Tentang Keluarga yang Hancur KEPUTUSANMU MEMBUAT KITA HANCUR Ting… ponselku berbunyi ada pesan masuk “Nis, ini ayahmu kan? Sedang mengetik….. Itu adalah pesan Whatsap dari sahabatku Adila. Aku masih menunggu sambil penasaran apa yang dia ketik di pesan selanjutnya. Ting Dia mengirimkan sebuah photo bukan hanya satu tapi sampai dua puluh. Dan aku bergetar meilhat photo-photo tersebut. Itu… photo ayahku bersama wanita yang menggendong bayi dan wanita itu cukup sangat muda mungkin di atasku dua tahun. Namaku Anisa aku seorang mahasiswa kedokteran semester akhir. Ayahku bernama Handoko seorang pembisnis restoran dan membuka cabang di berbagai kota. Ayahku sangat cukup tampan dan gagah meski sekarang sudah mendekati usia kepala lima. Bukan hanya gagah tapi ayah yang seorang pembisnis memang selalu di dekati banyak wanita. Ibuku bernama Karmila wanita cantik dan masih energik di usianya yang kini hampir 48 tahun. Dan dia hanya menjadi seorang ibu rumah tangga biasa. Selama ini ibuku tidak menaruh curiga bahwa ayah memiliki wanita idaman lain. Karena ayah selalu bersikap romantis terhadap ibu meski sering pergi ke luar kota. Dia selalu royal terhadap aku dan ibuku. Kasih sayangnya tidak pernah berkurang selalu memberikan apapun yang aku mau. Dan dari kabar sahabatku aku mulai tahu dan membicarakannya dengan ibu. Terjadilah perang dunia antara ayah dan ibu. Ibu minta cerai karena tidak mau di madu. Dan ternyata ayah sudah menikah tiga tahun yang lalu saat di kota Bandung. Dan kini telah memiliki bayi berusia satu tahun dan berjenis kelamin laki-laki itu adalah impian ayah sejak dulu. Dan kini ayah lebih memilih perempuan itu di bandingkan aku dan ibuku. Terdengar kabar ayah mengalami kebangkrutan yang cukup parah sehingga menjual semua aset-asetnya termasuk rumah kami. Keluarga kami menjadi hancur dan aku tak bisa melanjutkan pendidikanku karena tak ada lagi biaya. Ternyata beda istri beda rezeki Akhir Kata Cerpen tentang keluarga ini ada banyak banget contohnya. Intinya, cerpen tentang keluarga ini adalah cerita pendek yang dilatarbelakangi oleh masalah keluarga. Kamu juga mungkin punya cerita dalam hidup kamu yang ingin dijadikan cerpen. Kamu bisa kok terbitkan cerpen kamu di halaman blog ini. Gratis gak perelu biaya sama sekali.
heWO.