Chestermulai mengenal opium, amphetamine dan kokain sebagai pelarian. Di sekolah, dia jadi korban bullying. "Aku diganggu seperti boneka kain di sekolah karena bertubuh kurus dan terlihat berbeda," kata Chester dalam sebuah wawancara. Chester juga menyalurkan perasaannya lewat karya artistik seperti puisi, gambar dan menulis lagu.
Jakarta - Kabar duka itu begitu mengagetkan insan musik dunia. Chester Bennington, vokalis Linkin Park ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di kediamannya di Palos Verdes pada Kamis, 20 Juli 2017 waktu setempat. Warta itu cukup mengagetkan lantaran sehari sebelumnya, dia baru saja kembali dari Arizona, berlibur bersama istrinya, Talinda Ann Bentley. Saat Chester kembali ke Los Angeles, Talinda memilih tetap di Arizona. Muncul dugaan bahwa Chester bunuh diri karena depresi. Dalam sebuah wawancara dengan media usai merilis album 'One More Light' Mei lalu, ia menyebut album ini berhasil membantunya keluar dari 'saat-saat gelap'. Chester mengaku proses pembuatan album tersebut membantunya terus berjuang menghadapi gangguan kejiwaan yang dialaminya. Proses tersebut juga membantunya fokus soal hal yang terpenting dalam hidupnya."Aku sampai pada titik hidupku saat aku merasa, 'Aku bisa saja menyerah dan mati saja atau berjuang untuk apa yang kuinginkan.' Dan aku memilih untuk terus berjuang. Aku ingin punya hubungan yang baik. Aku ingin mencintai orang-orang di hidupku. Aku ingin menikmati pekerjaanku. Aku ingin menikmati saat-saat menjadi ayah, dan punya teman, dan hanya bangun di pagi hari saja. Karena itulah arti perjuangan bagiku," kata Chester. Akibat depresi Chester Bennington kecanduan obat-obatan dia depresi? Jill Harkavy-Friedman dari American Foundation for Suicide Prevention mengatakan menjadi selebriti kadang tampak menyenangkan. Mereka terkenal, punya banyak uang dan sepertinya bisa membeli barang mewah apapun. Namun nyatanya, mereka mungkin saja memiliki masalah dan memendamnya hingga menjadi depresi dan ingin bunuh diri. "Seringnya selebriti yang hidup mewah dianggap tidak punya masalah kejiwaan seperti depresi atau cemas. Padahal masalah mental bisa memengaruhi siapa saja tanpa memandang kekayaan. Bisa saja selebriti hidup mewah tapi mereka depresi hingga kecanduan obat-obatan atau alkohol," tutur Friedman seperti dikutip dari Newsweek. Dalam sebuah artikel berjudul, 'Why Smartter People are more likely be mentally ill' dalam situs pada 2014, disebutkan bahwa banyak masyarakat menghubungkan kecerdasan, kreatifitas dengan penyakit kejiwaan. Foto Chester Bennington bersama Mike Shinoda Gettyimages Tak kurang 2,5 persen dari populasi penduduk Amerika Serikat terkena gangguan bipolar. Banyak orang-orang hebat terserang penyakit tersebut seperti Vincent Van Gogh, Buzz Aldrin, Emily Dickinson, Ernest Hemingway, dan Jackson Pollock. Chester Bennington adalah salah satu dari orang tenar yang berprestasi. Semasa hidupnya, bersama bandnya Linkin Park, dia menghasilkan banyak karya gemilang. Berdiri pada 1996, band ini pernah 2 kali meraih Grammy Awards. Pada 2002, mereka menang di kategori Best Hard Rock Performance untuk 'Crawling'. Linkin Park juga memenangkan Best Rap/Sung Collaboration untuk 'Numb / Encore'. Sayang Chester harus berjuang melawan kecanduan obat-obatan terlarang. Dikutip dari NME, vokalis kelahiran Phoenix, Arizona, pada 20 Maret 1976 itu mengkonsumsi alkohal dan obat-obatan terlarang akibat trauma masa kecil. Pada usia 7-13 tahun, dia menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual dari lelaki yang lebih tua. Di sekolah, dia jadi korban bullying. Sejak itulah Chester mulai mengenal opium, amphetamine dan kokain untuk pelarian. Pengalaman traumatis masa kecil, tulis akan mempengaruhi sensitivitas emosional ketika dewasa. Secara intelektual mereka lebih unggul tapi secara sosial mereka terbelakang. Chester adalah salah satu dari orang cerdas yang harus mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Belum terkonfirmasi bahwa dia mengakhiri hidupnya dengan cara tragis akibat tak bahagia. Namun Ernest Hemingway pernah menulis dalam bukunya yang berjudul 'The Garden of Eden', "Kebahagiaan pada orang cerdas adalah hal paling langka yang saya tahu." erd/kmb ChesterCharles Bennington (20 Maret 1976 - 20 Juli 2017) adalah musisi dan pencipta lagu asal Amerika Serikat yang paling dikenal sebagai vokalis dari grup Jakarta Lengkingan Chester Bennington saat menyanyikan lagu-lagu Linkin Park, kini hanya bisa didengarkan lewat rekaman saja. Vokalis berusia 41 tahun ini, memutuskan untuk mengakhiri hidupnya pada Kamis 20/7/2017 malam waktu setempat dengan cara bunuh diri. Jelas saja hal ini menggemparkan publik. Ucapan belasungkawa untuk pelantun "In The End" ini menjadi Trending Topic di Twitter. Tak hanya itu, banyak warganet yang berbicara mengenai depresi yang dialami oleh Chester Bennington. Chester Bennington Meninggal, Giring Nidji Kehilangan Role Model Chester Bennington Meninggal, Raisa Hingga Kevin Julio Berduka Trauma Masa Kecil Penyebab Kematian Chester Bennington? Sepanjang hidupnya, Chester Bennington memang mengalami sejumlah kejadian pahit yang menyedihkan. Tak hanya saat ia sudah tenar sebagai vokalis Linkin Park, namun juga ketika ia masih kanak-kanak. Sebagian penggemar lantas berasumsi bahwa kejadian-kejadian pahit ini memiliki dampak langsung atas kesehatan mental Chester Bennington. Apa saja kejadian menyedihkan tersebut? Perceraian Orangtua Chester Bennington mengakui bahwa masa kecilnya adalah saat-saat yang pahit untuknya. Orangtuanya bercerai saat Chester berusia 11 tahun, dan sejak itu ia diasuh oleh ayahnya, seorang penyidik kepolisian yang terlalu sibuk bekerja. Sementara itu, saudara-saudarinya yang lain juga tidak pernah ada di rumah. Dalam wawancara dengan majalah Kerrang pada 2008 silam, ia mengakui bahwa saat itu ia merasa diabaikan oleh keluarganya. "Saat itu adalah masa-masa yang sulit. Aku membenci semua anggota keluargaku. Aku merasa diabaikan oleh ibuku. Kondisi mental ayahku kurang stabil saat itu. Dan tak ada orang yang bisa kuajak bicara saat itu—setidaknya itu yang kurasakan dalam pikiran masa kecilku," tutur Chester Bennington kala Kekerasan SeksualDalam wawancara dengan Kerrang pula, Chester Bennington mengakui satu peristiwa kelam dalam hidupnya, yakni saat ia mengalami kekerasan seksual. "Aku mulai dilecehkan sejak usia tujuh atau delapan tahun," kata Chester Bennington. Ia mengatakan pelakunya adalah seorang teman yang berusia beberapa tahun lebih tua darinya. "Awalnya mulai dari sentuhan, rasa ingin tahu 'ini apa ya', hingga kekerasan yang menyeluruh, benar-benar gila. Aku dipukuli dan dipaksa melakukan hal yang tak ingin kulakukan. Ini menghancurkan rasa percaya diriku," kata dia. Chester Bennington mengatakan kala itu ia tak ingin menceritakan hal ini pada siapa pun, termasuk pada ayahnya yang merupakan seorang petugas kepolisian. "Seperti kebanyakan orang, aku terlalu takut untuk mengatakan segalanya. Aku saat itu tak mau orang berpikir aku gay, atau sedang berbohong. Ini adalah pengalaman yang sangat mengerikan," kata Chester. Chester Bennington menambahkan bahwa kekerasan seksual yang ia alami berlanjut hingga ia berusia 13 tahun. Ia juga tak pernah mengungkap identitas pelaku kekerasan seksual ke NarkobaPerceraian orangtua dan kekerasan seksual yang dihadapinya, membuat Chester Bennington melakukan jalan pintas. Ia mulai mengonsumsi alkohol dan narkoba di usia yang sangat muda. Meski sempat dicegah oleh sang ibu, kebiasaan ini ternyata berlanjut hingga ia dewasa dan bergabung dengan Linkin Park. Dalam sebuah wawancara yang dikutip oleh The Sun, Chester menceritakan berapa banyak obat-obatan terlarang yang masuk ke tubuhnya. "Aku pernah mengonsumsi 11 porsi acid LSD per hari. Saking banyaknya, aku kaget masih bisa bicara! Aku mengisap banyak sekali kokain, memakai meth, dan duduk begitu saja di sudut ruangan dengan pikiran yang menggila. Lalu untuk menenangkan diriku, aku akan merokok opium," kata dia kala itu. Karena terlalu banyak mengonsumsi narkoba, berat badan Chester sempat tersisa hanya sekitar 50 kilogram saja. Bahkan ibunya mengatakan ia seperti baru keluar dari kamp penyiksaan Nazi, Auschwitz. "Lalu aku menggunakan ganja untuk melepaskan diri dari narkoba. Setiap kali sedang sakau, aku langsung mengisap ganja." Tahun 2006, Chester mengatakan bahwa ia berada di dua pilihan, antara berhenti mengonsumsi barang-barang berbahaya itu atau mati. Rekan-rekannya di Linkin Park yang khawatir pun mendampinginya dalam konseling. Mike Shinoda dkk membuka mata Chester mengenai perilakunya ini. "Aku tak menyadari bahwa aku menjadi mimpi buruk bagi mereka. Aku sadar aku punya masalah dalam minum-minum dan narkoba. Ini adalah masalah pribadiku, tapi aku baru menyadari bahwa hal ini begitu mempengaruhi orang-orang di sekelilingku," 2011, ia akhirnya menyatakan diri bersih dari narkoba dan alkohol. "Aku tak mau menjadi orang seperti itu lagi," Chester Bennington mengalami depresi, kian nampak dalam beberapa tahun terakhir. Dalam sebuah wawancara di tahun 2015 yang dikutip People, misalnya, Chester menceritakan kondisi mentalnya yang terbilang kelam. "Aku benar-benar membenci hidupku dan aku merasa seperti 'aku tak ingin punya perasaan, aku ingin menjadi sosiopat. Aku tak mau apa pun. Aku tak mau peduli dengan apa yang orang rasakan. Aku ingin tak merasakan apa-apa'," kata Chester kala itu. Perannya sebagai penulis lirik di Linkin Park, membuat Chester kerap menuangkan perasaannya ini ke dalam lagu-lagunya. Salah satunnya dalam lagu "Heavy" yang dirilis di album terbaru Linkin Park, One More Light. "Saat aku membuka lagu ini dengan kalimat 'Aku tak suka dengan pikiranku saat ini', itu benar-benar nyata," kata dia. Chester mengatakan bahwa pikirannya menjadi tempat yang berbahaya baginya. Karena itu ia selalu berusaha untuk menjaga kewarasan pikirannya dengan terus membuka diri. "Bila hal ini dilakukan, maka pikiranku akan menjadi lingkungan yang menyenangkan. Namun hal ini bisa berubah menjadi sangat buruk dalam waktu singkat," kata Chester Chris CornellKematian Chris Cornell pada Mei lalu menjadi pukulan berat untuk Chester Bennington. Pasalnya, kedua vokalis ini memiliki hubungan yang sangat erat. Salah satu buktinya, adalah ia menjadi ayah baptis untuk anak lelaki Chris Cornell, Christopher. Dalam pemakaman Chris Cornell, ia juga menyanyikan lagu "Hallelujah". Bahkan peristiwa bunuh dirinya pun bertepatan dengan ulang tahun ke-53 vokalis Audioslave tersebut. Setelah kematian Chris Cornell, Chester Bennington sempat merilis sebuah surat terbuka di media sosialnya, yang berisi tentang dukacita dan rasa cintanya untuk Chris Cornell. "Anda telah mengilhami saya dalam banyak hal yang tidak akan pernah Anda ketahui. Bakatmu murni dan tak tertandingi. Suara Anda adalah sukacita dan rasa sakit, kemarahan dan pengampunan, cinta dan sakit hati, yang terbungkus menjadi satu. Saya rasa itulah kita semua. Anda membantu saya mengerti itu," tutur Chester Pernah Berniat Bunuh DiriTernyata bukan sekali ini saja Chester Bennington berniat bunuh diri. Dalam sebuah wawancara yang dimuat Digital Spy di tahun 2009, Chester mengatakan ia sempat ingin mengakhiri hidupnya setelah bercerai dengan Samantha Marie Olit di tahun 2005. Mereka bercerai saat karier Chester dan Linkin Park mulai menanjak. "Berpisah dengan istriku itu bagian yang mudah. Yang sulit saat itu adalah kehilangan semua uangku dan harus memulai hidup yang baru dan harus membayar orang yang tak ingin kutemui," kata dia. "Aku ingin membunuh diriku sendiri. Aku bisa saja tak duduk di sini sekarang. Aku bisa saja sudah mati. Ini adalah satu hal yang sangat, sangat mengerikan," kata Chester Bennington saat itu.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dia melakukan semuanya untuk bisa bertahan hidup' kata Mike Shinoda.

kata in British English ˈkætə Collins English Dictionary. Copyright © HarperCollins Publishers Word originC20 Japanese, literally shape, pattern kata- in British English Collins English Dictionary. Copyright © HarperCollins Publishers kata- in American English ˈkætə also, before a vowel, kat- Webster’s New World College Dictionary, 4th Edition. Copyright © 2010 by Houghton Mifflin Harcourt. All rights reserved. kata in American English ˈkɑːtə nounan exercise consisting of several of the specific movements of a martial art, esp. a pattern prescribed for defending oneself against several attackers, used in judo and karate training Most material © 2005, 1997, 1991 by Penguin Random House LLC. Modified entries © 2019 by Penguin Random House LLC and HarperCollins Publishers Ltd Word origin [1950–55; ‹ Japn shape, pattern]This word is first recorded in the period 1950–55. Other words that entered English at around the same time include Common Market, action painting, allograph, conflict of interest, speech recognition kata- in American English prefix var. of cata-. Also esp before a vowel kat- Most material © 2005, 1997, 1991 by Penguin Random House LLC. Modified entries © 2019 by Penguin Random House LLC and HarperCollins Publishers Ltd Examples of 'kata' in a sentence kata These examples have been automatically selected and may contain sensitive content that does not reflect the opinions or policies of Collins, or its parent company HarperCollins. The benefits of practising kata, however, are for sparring kumite are lighter, stronger and better ventilated than those for a kata - a setpiece routine of moves.
Itulahkutukan yang saya katakan dalam hati saya," kata Chester yang menggambarkan dia hampir sahaja mengamuk dan berambus daripada audition itu. Mike Shinoda: "Chester gaya macam gigolo" Shinoda mengakui bahawa dia pada awalnya meragui Chester ketika pertama kali bertemu. Namun, kemampuan vokalnya melemahkan andaian ini.

Fadli Adzani Chester Bennington dan Mike Shinoda Pada tanggal 20 Juli 2017 silam, vokalis sekaligus frontman Linkin Park, Chester Bennington, mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri di rumah pribadinya. Sampai saat ini, masih banyak rumor yang mengambang di masyarakat, mengapa Chester mengakhiri hidupnya sendiri? Banyak yang mengatakan, Chester depresi, ada juga yang mengatakan, ia menjadi korban bully semasa kecil, bahkan pelecehan seksual. Fadli Adzani Chester Bennington dan Mike Shinoda Chester Bennington Akibat dari hal-hal itu, Chester merasa seperti "tersiksa" di dalam dirinya, sehingga ia nggak kuat lagi menahan rasa sakit batin dan memutuskan untuk bunuh diri. Seorang psikolog bernama Dr. Suniya Luthar, orang yang telah 20 tahun mempelajari kehidupan kelas atas dan orang-orang terkenal, memiliki opininya sendiri. "Dari luar, terlihat bahwa dunia memiliki segalanya, ada uang, ada popularitas dan lain-lain," ujar Luthar, dikutip Fox. "Dari luar, terlihat bahwa Chester memiliki segalanya. Seorang ikon musik rock untuk jutaan penggemar, namun ia membunuh dirinya. Kita telah melihat kasus seperti ini dengan rocksatar lainnya beberapa kali. Bagaimana dan mengapa?" tegasnya. Fadli Adzani Chester Bennington dan Mike Shinoda Chester Bennington dan Istrinya Menurut Luthar, Chester tidak merasakan empati, atau kurang merasa empati. "Orang kaya lebih cenderung merasa tidak memiliki teman," tambahnya. Apalagi, terdapat rumor bahwa Chester memiliki masa lalu buruk. "Uang, popularitas, penghargaan, kekaguman, nggak ada satu hal pun yang bisa 'memperbaiki' jiwa yang rusak akibat kekerasan yang mereka rasakan bertahun-tahun," paparnya. Luthar mengatakan hanya ada satu hal yang bisa membantu orang-orang yang merasakan hal seperti itu; cinta. "Orang yang sangat terkenal bisa merasakan kesepian. Kamu nggak tau siapa temanmu atau apakah kamu memiliki teman sejati," pungkasnya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan

Diaberterima kasih karena bisa menjadi bagian dari hidup Cornell.
Lebih banyak kata bijak dari "Chester Bennington" tentang Ungu , Tato , Seandainya , Berpikir , Orang-orang , Dunia , Jiwa , Tahu , Serakah , Memberi , Cara , Atom , Ingin , Ego , Berarti , Tampak , Kebutuhan , Batuan , Penulisan , Ide ide , Mabuk , Pertama , Mimpi , Orang , Alasan ,
Chestermulai mengenal opium, amphetamine dan kokain sebagai pelarian. Di sekolah, dia jadi korban bullying. "Aku diganggu seperti boneka kain di sekolah karena bertubuh kurus dan terlihat berbeda," kata Chester dalam sebuah wawancara. ADVERTISEMENT Chester juga menyalurkan perasaannya lewat karya artistik seperti puisi, gambar dan menulis lagu.
Ilsutrasi Chester Bennington Foto Bagus Permadi/kumparanChester Bennington memilih untuk mengakhiri hidupnya. Hampir sepanjang hidup, Chester selalu dihantui depresi yang didapatkan sejak menggelegar Chester di atas panggung seakan menjadi luapan pergulatan batin dalam jiwanya. Lirik yang dalam dan menyakitkan adalah gambaran nyata, betapa sakitnya seberapapun menyakitkannya lirik yang ditulis Chester, publik justru menerima. Chester Bennington menjadi figur penting dalam scene rock Amerika Serikat abad 21. Bersama Linkin Park, ia memimpin genre nu metal hingga mencetak penjualan album lebih dari 70 juta di seluruh dunia. Lagu-lagu menyakitkan Linkin Park semacam Numb, In The End, Faint, Heavy adalah kata-kata yang bisa mewakili perjalan hidup Chester. Rock star itu adalah bukti nyata, bullying tidak bisa dipandang sebelah Bennington Foto Instagram linkinparkSejak kecil, Chester menjadi korban bullying. Bahkan, dia pernah menyebut bahwa teman-temannya memperlakukan dia selayaknya di Phoenix, Arizona, pada 20 Maret 1976, Chester dibesarkan oleh ibu yang bekerja sebagai perawat dan ayah yang berprofesi sebagai detektif investigasi untuk kasus-kasus kekerasan pada anak. Setelah orang tua mereka bercerai, Chester tinggal bersama NME, Chester mengalami masa kecil yang berat. Dia pernah mendapatkan pelecehan seksual dari lelaki yang lebih tua, ketika umur 7 sampai 13 tahun. Chester mulai mengenal opium, amphetamine dan kokain sebagai pelarian. Di sekolah, dia jadi korban bullying.“Aku diganggu seperti boneka kain di sekolah karena bertubuh kurus dan terlihat berbeda,” kata Chester dalam sebuah juga menyalurkan perasaannya lewat karya artistik seperti puisi, gambar dan menulis lagu. Gambaran betapa tidak berdayanya Chester terwakili dalam lagu Numb. I'm tired of being what you want me to beFeeling so faithless, lost under the surfaceDon't know what you're expecting of mePut under the pressure of walking in your shoesEvery step that I take is another mistake to youI've become so numb, I can't feel you thereBecome so tired, so much more awareI'm becoming this, all I want to doIs be more like me and be less like youChester sudah berusaha untuk menghilangkan depresi dan kenangan menjadi korban bullying saat kecil. Tapi usaha panjangnya tetap tidak menemui bertahun-tahun, Chester juga berusaha lepas dari ketergantungan pada alkohol dan obat-obatan. Tapi, ternyata semua itu begitu berat bagi ayah 6 anak itu memang tidak mudah. Bennington telah membocorkan kesulitan hidupnya di single pertamanya dari album terbaru Linkin Park, 'Heavy'.Di lagu bernuansa pop tersebut, Linkin Park berkolaborasi dengan penyanyi wanita bernama Kiiara. 'Heavy' memang berbeda dari lagu-lagu Linkin Park sebelumnya, seperti 'Papercut' dan 'Somewhere I Belong'. Bahkan, lagu tersebut sempat mendapat kritik pedas dari para penggemar karena tak lagi menghadirkan nuansa nu metal seperti lagu-lagu mereka di album 'Hybrid Theory’.Dalam lirik tersebut, terdapat kalimat 'If I just let go, I'd be set free' atau 'Jika saya melepaskannya, saya akan dibebaskan’.Saat berjuang menjadi manusia lebih baik, Chester tiba-tiba jatuh sedalam-dalamnya. Kematian sahabat terdekatnya, Chris Cornell membuat Chester begitu vokalis band Soundgarden, ditemukan tewas dengan tali melilit di leher pada 18 Mei 2017 di kamar hotel MGM Grand di Detroit. Padahal sehari sebelumnya dia masih manggung dengan Soundgarden di Fox dan Cornell adalah sahabat karib. Keduanya sempat tur bersama di akhir tahun 2000-an. Keduanya punya kesamaan, sama-sama membuat musik soal siksaan psikologi dan Cornell benar-benar membuat Chester berada di titik terendahnya. Chester menulis surat untuk Cornell. Surat yang berisi luapan kesedihan seorang sahabat yang terjemahan bebas surat Chester untuk Cornell"Aku bermimpi soal the Beatles tadi malam. Aku terbangun dengan lagu Rocky Racoon yang terngiang di kepala dan wajah resah istriku. Dia mengatakan seorang sahabatku berpulang. Kenangan tentangmu langsung membanjiri pikiranku, dan aku menangis. Aku masih menangis, dengan kesedihan, sekaligus rasa syukur telah menjalani saat-saat berkesan denganmu dan keluargamu yang indah. Kau telah menginspirasiku dalam banyak cara yang kau sendiri tidak sadari. Bakatmu murni dan tidak tertandingi. Suaramu adalah kebahagiaan dan kesedihan, kemarahan, pengampunan, cinta, dan sakit hati dibalut jadi satu. Memang seperti itulah kita. Kau membantuku baru melihat video kau bernyanyi 'A day in the life' oleh the Beatles dan teringat mimpiku. Saya berpikir kau mengucapkan selamat tinggal dengan caramu sendiri. Saya tidak bisa bayangkan dunia tanpamu di dalamnya. Saya mendoakan kau menemukan kedamaian di kehidupan selanjutnya. Cinta kuhaturkan untuk istri dan anak-anakmu, teman, dan keluargamu. Terima kasih telah memperkenan aku menjadi bagian dari bulan setelah kepergian Cornell, Chester memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Chester Bennington, memutuskan bunuh diri di hari ulang tahun sahabatnya, mendiang Chris Cornell, Kamis 20/7.Chester sudah mencoba melawan depresi yang menghantui sepanjang hidupnya. Namun akhirnya, dia kalah dan Anda membutuhkan informasi terkait depresi atau ingin berbicara tentang isu kesehatan mental lainnya, Anda dapat menghubungi hotline bunuh diri yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dapat dihubungi di 500-454. Anda juga dapat menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri email [email protected], telepon 021 9696 9293. V9nm.
  • wlw4sedeh0.pages.dev/370
  • wlw4sedeh0.pages.dev/243
  • wlw4sedeh0.pages.dev/478
  • wlw4sedeh0.pages.dev/206
  • wlw4sedeh0.pages.dev/501
  • wlw4sedeh0.pages.dev/95
  • wlw4sedeh0.pages.dev/583
  • wlw4sedeh0.pages.dev/136
  • kata kata chester bennington